Kamis, 10 Juli 2008

BUDAYAKAN HIDUP BERSOSIAL SESAMA UMAT


Kwee Giok Yong: BELAJAR DARI UMUR TINGKATKAN KEMUSLIMAN SEORANG TIONGHOA
Posted on February 25th, 2008 in 25 Nama di Antara Kita by redaksi
Sebagai mubaligh, Kwee Giok Yong, sangat piawai melafalkan dalil-dalil ayat suci Al-Qur’an untuk menguatkan materi ceramahnya di
hadapan ratusan jama’ah Muslim yang menghadiri Pengajian1 Muharram 1420 Hijriyah yang berlangsung di kota Magelang. Bersanding
bersama dengan seorang mu’alaf Wendy Stevens dari Belgia dan Rosyid Lasiman, MA (mantan pendeta), Koo Chung Siang, dan Ang Mo Djun.
Dengan postur tubuh yang cukup tinggi dan gagah untuk ukuran keturunan Tionghoa, marga Kwee ini, dalam ceramahnya mengingatkan kepada kaum Muslim untuk banyak belajar dari umur manusia. Umur yang sudah dicapai oleh manusia tidak usah diperingati karena sudah mati, sedang umur di hari mendatang hanya Allah semata yang tahu, tidaklah perlu diharapkan karena hal itu sangat tergantung dari Rahmat Allah. “Maka sebaiknya, kita harus mampu memanfaatkan umur pada saat sekarang ini untuk banyak belajar iilmu dan berbuat amal ibadah kepada Allah secara benar,” kata Kwee Giok Yong mengingatkan.
Penggalan dari ceramah itu, meyakinkan bahwa Kwee Giok Yong memang pantas tampil sebagai mubaligh Muslim dari keturunan Tionghoa yang sangat menguasai materi. Bukannya dari penampilannya itu yang membuat kita mengapresiasi, tetapi, betapa mengharukan ketika Kwee menjalani masa-masa proses ke-Islamannya dulu.
Kwee Giok Yong terlahir pada tahun 1969 di kampung Jelambar, Jakarta dari orang tua pasangan Kwee Tjon Cien dan ibu Tjoa Pik Nio. Ketika usia sekolah dasar di SD Inpres kampungnya itu, Kwee Giok Yong, yang tinggal di tengah-tengah perkampungan warga Muslim setiap membuka pintu rumahnya dia selalu menyaksikan suasana damai warga Muslim pergi ke masjid. Setiap berada di depan pintu rumahnya, dia selalu tertegun cukup lama mendengarkan alunan adzan yang syahdu. Perasaan serupa hampir sama dialami oleh tiga saudaranya. Bersama tiga kakaknya dari delapan saudara, yang tiga di antaranya putri, Kwee akhirnya tertarik untuk memeluk agama Islam di bawah bimbingan ustadz Habib Muhammad bin Alaydrus (alm). Lewat sang ustadz inilah Kwee dengan tiga kakaknya banyak belajar tentang Islam dan amal ibadahnya.
Ke-Islamannya dirasa cukup kuat, selepas dari SMA, Kwee merantau ke kota Salatiga untuk kuliah di Satya Wacana. Di lingkungan barunya ini, Kwee mampu membawakan diri sebagai seorang Muslim taat, tidak minder di dalam lingkungan sebagian besar komunitas non Muslim. “Aku selalu menjalankan shalat tepat waktu ketika kuliah,” kata Kwee yang lulus sarjana tahun 1988.
Ia kemudian bekerja menjadi sales, pergi naik haji dan menikah dengan warga keturunan bernama Lujeng Suwitaningsih pada tahun 1997 dan dikaruniai putera yang diberi nama Muhammad Suroso (9 th). Kwee Giok Yong sendiri bernama Haji Mahdi, SP. Kini, hidup bahagia dan tinggal di Perum Armada Jl. Delima Utara 2 No.1 Magelang.
Cocok dengan lingkungan tempat tinggalnya, Kwee Giok Yong bertekad kembali memperdalam ilmu agamanya di Masjid Arriyadh, sebuah perkampungan yang dihuni oleh keturunan Arab di seputar Pasar Kliwon Solo. Di bawah bimbingan para ulama keturunan Arab, Kwee Giok Yong belajar menjadi mubaligh dan sering tampil di mimbar masjid untuk berceramah. Dan menyatakan rasa bangganya menjadi seorang Muslim dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keterlibatannya dalam dunia dakwah Islam. “Ada rasa kebahagiaan dalam hati, dan cukup bangga rasanya menyaksikan banyak dari warga keturunan Tionghoa menjadi Muslim,” ujarnya.
Ada kesan yang menakjubkan dalam sepanjang sejarah hidup Kwee Giok Yong, manakala menyaksikan ibunya Tjoa Pik Nio sebelum meninggal telah menyatakan dua kalimat syahadat dan sah menjadi seorang Muslim berkat bimbingannya sebagai anak shalih. “Hanya Allah semata yang mengijinkan umatnya mendapatkan Rahmat,” puji syukur Kwee.
Memang dari delapan saudara Kwee, empat di antaranya menganut agama yang berbeda dan kakak tertuanya bahkan menjadi pendeta di kota Surabaya. “Semoga Allah suatu ketika nanti memberikan petunjuk bagi saudaranya, jalan lurus bagi seorang Muslim,”doa Kwee dengan ikhlas.•

Tidak ada komentar: