Jumat, 23 September 2011

FESTIVAL OLAHRAGA TRADISONAL


Sulawesi Tengah juara olahraga tradisional

Minggu, 18 September 2011

Pangkalpinang (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Tengah meraih juara umum Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional III Tahun 2011 di Pasir Padi Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada 17 - 18 September 2011.

Tropi bergilir Menteri Pemuda dan Olahraga diserahkan Asisten Deputi Olahraga Kreasi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga pada Kemenpora, Bambang Laksono kepada atlit Sulawesi Tengah di Hotel Serata Pantai Pasir Padi, Minggu malam.

Hasil selengkapnya pertandingan empat cabang olahraga tradisional yang diikuti 630 atlit dari 32 provinsi se-Indonesia adalah juara "terompah panjang" putra diraih Jawa Barat.

Juara "egrang" putra diraih Sulawesi Selatan, sementara juara "hadang" putri diraih Sulawesi Tengah. Selanjutnya, juara "dagongan" putri diraih Kalimantan Tengah.

"Pelaksanaan perlombaan berjalan lancar dan masyarakat cukup antusias menyaksikan pertandingan pada hari terakhir ini," ujar Bambang Laksono.

Bambang mengatakan, sosialisasi pengembangan olahraga tradisional akan terus ditingkatkan agar olahraga ini kembali menjadi olahraga yang diminati masyarakat.

Kemenpora dan Kementerian Pendidikan akan menjadikan olahraga tradisional menjadi kurikulum di sekolah tingkat SD, SMP dan SMA/SMK untuk memudahkan pengembangan olahraga ke masyarakat.(*)


YOI tetap berupaya cari dana sendiri
Ferry Pantaow : Indonesia harus ikuti jejak Thailand
Kemenpora minta pemda lestarikan olahraga tradisional
YOI bisa dicontoh dalam membantu mantan olahragawan
Astralia komitmen bantu olahraga Indonesia

KEPAHIANG MENUJU BANGKA BELITUNG DENGAN OLAHRAGA TRADISIONAL



Olahraga Tradisonal adalah bagian dari olahraga rekreasi yang telah dimainkan oleh pendahulu kita di masa lalu diseluruh pelosok Nusantara. Oleh karena itu seiring dengan perkembangan jaman apalagi diera globalisasi, olahraga tradisonal perlu mendapatkan perhatian supaya tidak tergilas jaman, maka pemerintah berkewajiban untuk mengembangkannya dan melestarikan.

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah salah satunya dengan mengadakan Invitasi Olahraga Tradisional, tahun 2011 ini sudah memasuki yang ke tiga, dilaksanakan di kabupaten Pangkal Pinang, akan berlangsung dari tanggl 17 s.d 18 september 2011, serta secara resmi pembukaannya dilakukan tanggal 17 September 2011, bertempat pantai Pasir Padi yang dihadiri oleh Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemeterian Pemuda dan Olahraga, Deputi pemberdayaan Pariwisata Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung beserta jajarannya, serta seluruh peserta Kontingen dari masing – masing Provinsi se Indonesia.
Gubernur Provinsi Bangka Belitung yang diwakili Wakil Gubernur, Ir. Haji Syamsudin Basari, S.Sos, M.Si, selaku tuan rumah sekaligus membuka invitasi olahraga tersebut, dalam sambutannya menyatakan, menyambut baik upaya pemerintah melestarikan olahraga tradisional tersebut. Karena olahraga lahir dan berkembang berawal dari tradisi, dan sumber – sumber sejarah menyimpulkan bahwa, olahraga memiliki akar yang bersumber dari aktifitas manusia untuk meningkatkan kemampuan untuk menaklukkan alam. Begitu pula olahraga tradisional adalah olahraga yang timbul dari permainan dari masing – masing suku dan etnis yang ada di Indonesia. Wakil Gubernur menyapa tamunya dari seluruh Indonesia, seraya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan sebagai tuan rumah, karena sebagai Provinsi yang baru berusia lebih kurang 10 tahun, banyak hal yang perlu dibenahi.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Drs. Mawar Muktar, M.M selaku panitia melaporkan antara lain; Invitasi olahraga Tradisional tingkat Nasional dilaksanakan setiap dua tahun sekali yaitu setiap tahun ganjil. Invitasi ini juga dilaksanakan dalam rangka pelestarian Olahraga Tradisional yang dilakukan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.Tema Kegiatan Invitasi kali adalah “Lestari Budayaku, Sehat Jasmaniku, Jaya Bangsaku”. Yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatnya minat masyarakat didaerah untuk memainkan kembali olahraga tersebut. Cabang olahraga ( Cabor ) yang dilombakan antara lain ; Cabor Trompah, Egrang , Dagongan, Hadang, dengan jumlah peserta lebih kurang 640 orang terdiri dari 32 Provinsi se Indonesia.

Seuasai acara pembukaan, perlombaan digelar dengan melombakan jenis Cabor ; Egrang kelompok putra sekaligus dapat diselesaikan dihari yang pertama ini dan keluar sebagai juara adalah; Juara I dimenangkan oleh Tim Sulawesi Selatan, Juara II dimenangkan Tim Sulawesi Tengah, sedangkan Tim Provinsi Bali di babak awal sudah didiskualifikasi karena engrang ( disiapkan panitia ) yang dipakai mengalami patah dalam perjalanan lomba. Cabor Hadang putri yang juga dilombakan hanya dapat menyelesaikan sampai ke babak semi final karena hari keburu sore dan dilanjutkan besok, 18 September 2011, ditempat yang sama, dalam lomba ini tim Provinsi Bali bisa menaklukkan lawan – lawannya antara lain ; Berhadapan dengan tim Jawa Barat menang dengan skor 102 berbanding 0, lawan Tim DKI menang 92 berbanding 0, sedangkan lawan Kalimantan Selatan menang 26 berbanding 13,
Pranata Humas Disdikpora Provinsi Bali, Man Pugra, melaporkan dari Negeri Laskar Pelangi, Kota Pangkal Pinang.

Selasa, 09 Agustus 2011

Undangan Pengajian Ramadhan 1432 H


PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH BENGKULU


Nomor : 103/II.0/B/2011 Bengkulu, 27 Sya’ban 1432 H
Lampiran : 29 Juli 2011 M
Hal : Undangan Pengajian Ramadhan 1432 H


Kepada Yth.
1. Anggota PWM Bengkulu
2. Ketua, Sekretaris dan 1 Orang Anggota Majelis/Lembaga PWM Bengkulu
3. Pimpinan Ortom Tingkat Wilayah
4. Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Wilayah Bengkulu
5. Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah
6. Pimpina Cabang Muhammadiyah se-Kota Bengkulu
7. Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-Kota Bengkulu
8. Calon Jamaah Haji Muhammadiyah Bengkulu
di-
Tempat.

Assalamu’alaikum wr. wb.

Waba,du, Kami sampaikan bahwa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu akan menyelenggarakan Pengajian Ramadhan 1432 H. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu-Ahad tanggal 13-14 Ramadhan 1432 H/13-14 Agustus 2011 M, bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Salak Raya No. 20, Lingkar Timur, Bengkulu.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara menjadi peserta aktif dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sanggup mengikuti semua sesi acara Pengajian Ramadhan 1432 H
2. Perwakilan dan jumlah utusan sesuai ketentuan dalam proposal;
3. Mendaftarkan kepada panitia dengan mengisi blangko kesediaan (terlampir), paling lambat tanggal 12 Agustus 2011 M;
4. Biaya transportasi ditanggung masing-masing peserta;
5. Disediakan penginapan bagi peserta dari luar Kota Bengkulu

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.

Nashrun minallah wafathun qarib,
Wassalamu`alaikum wr. wb.







Tembusan
1. PP Muhanmmadiyah Yogyakarta dan Jakarta
2. Pertinggal 






PROPOSAL PENGAJIAN RAMADHAN
PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH BENGKULU 1432 H
BENGKULU, 13-14 RAMADHAN 1432 H/13-14 AGUSTUS 2011 M


A. Dasar Pemikiran

Kehidupan masyarakat modern abad ke-21 menujukan kemajuan yang luar biasa terutama di bidang pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan aspek-aspek lainnya yang mengantarkan manusia di planet ini berada dalam peradaban yang tinggi. Namun bersamaan dengan itu terjadi kecenderungan hidup yang serba ekstrem yang melahirkan krisis kemanusiaan modern. Manusia modern mengalami lost of soul (kegersangan ruhani), disorientasi makna, anomali (penyimpangan moral dan sosial), kekerasan, dan future shock (kejutan masa depan). Masalah-masalah tersebut timbul sebagai akibat dari orientasi hidup yang serba rasional-instrumental yang melahirkan manusia serba modular dan kehilangan makna-makna ruhaniah yang otentik. Bersamaan dengan itu kebudayaan modern memiliki sisi negatif berupa penghambaan yang berlebihan terhadap materi (materialisme), kesenangan inderawi (hedonisme), dan peniadaan nilai-nilai (nihilisme).

Muhammadiyah memandang bahwa kehidupan manusia dan masyarakat modern memerlukan fondasi dan bingkai ruhaniah yang kokoh, yang bersumber pada agama sebagai kanopi suci (the sacred canopy) dari segala problem atau krisis kemanusiaan yang dihadapinya. Agama perlu ditransformasikan sebagai kekuatan moral, spiritual, dan intelektual yang berfungsi sebagai pemberi bimbingan, arahan, penyucian diri, integrasi, kritik, dan fungsi-fungsi kerisalahan serta kerahmatan lainnya yang menjadikan manusia atau masyarakat semakin berakal-budi mulia. Agama dan pendidikan agama dituntut untuk menjadikan manusia tumbuh dan berkembang secara utuh selaku makhluk Tuhan yang mulia, yang memiliki relasi kuat dan seimbang antara hubungan dengan Tuhan (habl min Allah) dan hubungan dengan sesama (habl min al-nas) dan lingkungan alam semesta serta memposisikan diri sebagai khalifah Allah di muka bumi untuk membumikan hukum hukum-Nya.

Dalam konteks itulah, di abad kedua yang telah dimasukinya ini Muhammadiyah dituntut untuk bisa meneguhkan ulang ideologi dan komitmen gerakannya yang genuine, progresif, berkemajuan, dan visioner. Muhammadiyah adalah gerakan Islam, da’wah amar ma`ruf nahi munkar dan tajdid, berasas Islam dan bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah, yang bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dengan identitas ini Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa istiqamah guna membuktikan komitmen gerakannya dalam memajukan kehidupan dan peradaban umat manusia serta mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil-‘alamin).

Komitmen gerakan Muhammadiyah selalu merepresentasikan Islam yang berkemajuan, sebagaimana telah dirintis oleh KH Ahmad Dahlan. Karena itu pemurnian dan pembaruan yang menjadi watak tajdid Muhammadiyah selalu hadir dan menyatu dalam dinamika pergerakannya. Komitmen gerakan Muhammadiyah ini menunjukkan wajah Islam yang selalu bergerak dan menggerakkan serta hidup dan menghidupkan dalam realitas kehidupan dan peradaban umat manusia, tanpa harus kehilangan identitas dan rujukannya yang autentik.

Tentang idiom Islam yang berkemajuan ini dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua—produk Muktamar ke-46 (2010)--dirumuskan dengan tegas, antara lain pada tiga alinea berikut ini:

Muhammadiyah memandang bahwa Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang tercerahkan. Kemajuan dalam pandangan Islam adalah kebaikan yang serba utama, yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan ruhaniah. Adapun da’wah dan tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman. Dalam perspektif Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang berkemajuan (din al-hadlarah), yang kehadirannya membawa rahmat bagi semesta kehidupan.

Islam yang berkemajuan memancarkan pencerahan bagi kehidupan. Islam yang berkemajuan dan melahirkan pencerahan secara teologis merupakan refleksi dari nilai-nilai transendensi, liberasi, emansipasi, dan humanisasi yang terkandung dalam pesan Al-Quran Surat Ali Imran 104 dan 110 yang menjadi inspirasi kelahiran Muhammadiyah. Secara ideologis Islam yang berkemajuan untuk pencerahan merupakan bentuk transformasi Al-Ma’un untuk menghadirkan dakwah dan tajdid secara aktual dalam pergulatan hidup keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Transformasi Islam bercorak kemajuan dan pencerahan itu merupakan wujud dari ikhtiar meneguhkan dan memperluas pandangan keagamaan yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan mengembangkan ijtihad di tengah tantangan kehidupan modern abad ke-21 yang sangat kompleks.

Islam yang berkemajuan menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diksriminasi. Islam yang mengelorakan misi antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemunkaran yang menghancurkan kehidupan. Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi.

Model pemahaman doktrin Islam dan penafsirannya yang implementatif tersebut menunjukkan daya hidup dan kemampuan Muhammadiyah dalam merumuskan ulang pesan-pesan dan nilai-nilai Islam yang responsif dengan tantangan problematika kemanusiaan dan dialogis dengan semangat peradaban zaman. Dengan visi penafsiran dan pelembagaan yang dinamis, dimensi kerisalahan dan kerahmatan Islam yang diemban Muhammadiyah tersebut secara nyata diwujudkan melalui berbagai kiprahnya dalam pengembangan amal usaha, program, dan kegiatan yang sebesar-besarnya diarahkan untuk membangun peradaban bagi kemaslahatan hidup seluruh umat manusia di dunia dan akhirat.

Bersamaan dengan itu pula, di tengah perubahan zaman dan kompleksitas permasalahan negara-bangsa ini Muhammadiyah semakin dituntut untuk selalu meneguhkan ulang komitmen gerakannya dalam seluruh lapangan kehidupan. Dengan reafirmasi ideologi gerakan dan jiwa tajdid yang senantiasa mendasar dan menzaman ini Muhammadiyah bisa terus tampil dan ambil peran di era kehidupan modern abad ke-21 yang serbakompleks ini sesuai dengan keyakinan dan cita-cita hidupnya, serta menjadi pilar kekuatan gerakan pencerahan dan pemberdayaan guna mewujudkan peradaban utama di negeri ini.

Dengan dasar pemikiran dan konteks persoalan seperti itulah Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1432 H ini diselenggarakan. Relevan dengan semangat ruhaniyah bulan mulia, maka reafirmasi ideologi Muhammadiyah dan reaktualisasi Islam yang berkemajuan ini pun bisa menuai spirit dan dukungan moril yang prima bagi para pimpinan untuk memimpinkan visi dan misi Persyarikatan di gelombang abad kedua ini.




B. Dasar Kegiatan
1. Al-Quran dan As-Sunnah Sahihah
2. Landasan Idiel Muhammadiyah
3. Keputusan Muktamar Muhammadiyah Satu Abad di Yogyakarta
4. Maklumat PP Muhammadiyah tentang Romadhan 1432 H

C. Tema
Muhammadiyah Abad Kedua : “Manifesto dan Aktualisasi Islam Berkemajuan”.

D. Tujuan
1. Tersosialisasi hasil pengajian PP. Muhammadiyah di Jogjakarta dan di Jakarta.
2. Tersosialisasi Putusan-putusan Tarjih Muhammadiyah
3. Tersosialisasi dan teraktualisasi Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46 (satu abad) menyangkut Manifesto Islam Berkemajuan.
4. Menumbuh kembangkan ghiroh ber-Muhammadiyah pada level Ranting dan Cabang

E. Penyelenggaraan
Penanggungjawab : PWM Bengkulu
Waktu Pelaksanaan : Hari Sabtu-Ahad, tanggal 13-14 Ramadhan 1432 H/
13-14 Agustus 2011 M;
Tempat Pelaksanaan : Gedung Dakwah Muhammadiyah PWM Bengkulu,
Jl. Salak Raya No. 20, Lingkar Timur, Bengkulu

F. Peserta
Pengajian Ramadhan PWM Bengkulu ini merupakan agenda kegiatan yang diperuntukkan khusus bagi Pimpinan Persyarikatan, Unsur Pembantu Pimpinan, dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dengan cakupan peserta sebagai berikut:
1. Anggota PWM : 13 orang
2. Ketua, Sekretaris dan 1 orang Anggota Majelis dan Lembaga PWM : 57 orang
3. Ketua & Sekretaris PDM se Wilayah Bengkulu : 18 orang
4. Ketua dan Sekretaris ortom tingkat Wilayah : 12 orang
5. Komponen Muhammadiyah (Aisyiyah) : 10 orang
6. Ketua dan Sekretaris BPH UMB : 02 orang
7. Pimpinan AUM
a. UMB (Rektor, Wakil Rektor dan Dekan) : 14 orang
b. BP2I UMB : 03 orang

c. Kepala SLTP dan SLTA Muhammadiyah : 09 orang
d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Ismubaristik : 09 orang
8. a. Ketua dan Sekretaris PCM Kota Bengkulu : 08 orang
b. Ketua PRM Kota Bengkulu : 15 orang
9. Calon Jamaah Haji Muhammadiyah : 10 orang
Jumlah : 180 orang

G. Panitia
Penangung Jawab : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu
Master Training : H. Yohalin, MA
Imam Training : H.M Djupri, M.Si
Ketua Panitia : Amrullah Boerman, M.Si
Wakil Ketua : Soemarno Thoib, M.Pd
Sekrataris : Rasyidin, S.Sos.I
Bendahara : Taufik Bustami, MM
Sie Acara : Salim Bela Pili, M.Ag
Subli Kasim, M.Ag
Sie Kesekretariatan : Riswanto, S.Sos.i
Suripah
Sie Perlengkapan : Iwandi
Rahmat Yudi Taufani
Sie Konsumsi : PWA
H. Pemateri
A. Pemateri
1. H. Syaifullah, M.Ag
2. Dr. Budi Kisworo, MA
3. H. Yohalin, MA
4. Dr Abdul Hafiz
5. Aminuddin, M.Si
6. Ir. Arnof wardin, MS
7. Salim B Pilli, M.Ag
8. Amrullah Boerman, M.Si
9. Moderator
1. Drs. Taufik Bustami
2. Amrullah Boerman, M.Si
3. Soemarno Thoib, M.Pd
4. Afri Erisman, Ph.D
5. Dr. Kashardi, M.Pd
6. Rahimandani, MA
7. Drs. H,M Djufri, M.Si
8. H. Ahmad Kenedi, SH, MH


I. Manual Acara
No Tanggal Pukul materi Pemateri Moderator
1
Sabtu’
13 Agustus 2011 09.00-10.00 Pembukaan PWM (H.Yohalin)
Noverianto Taufik Bustami, MM
10.00-12.00 Materi I
Review Pengajian Jogjakarta Amrullah Boerman, M.Si
Salim B. Pili, M.Ag Soemarno Toib,M.Pd
12.15-15.45 Sholat dan Istirahat
15.45-18.00 Materi 2
Ketarjihan 1
(Hisab dan Rukyah dan amalan amalan Ramadhan) Dr. Budi Kisworo, MA
Salim B Pilli, M..Ag
18.15-20.00 Buka, Shalat Maghrib dan Isya berjamaah
20.00-22.30 Materi 3
Islam Berkemajuan :
1. Manifesto Islam Berkemajuan
2. Aktualisasi kultural Islam berkemajuan
3. Aktualisasi struktural Islam Berkemajuan

H.Syaifullah, M.Ag

Dr. Abdul Hafiz, M.Ag
Drs. Aminuddin, M.Si

Amrullah B. M.Si
22.30-03.00
Istirahat
2 Ahad,
14 Agustus 2011 03.00-04.00 Shalat Lail Berjamaah
H.M Djupri, M.Si
04.00-05.15 Makan Sahur dan Sholat Subuh
05.15-07.00 Ketarjihan 2
(Manasik Haji Versi Muhammadiyah)
H. Yohalin, MA Drs. H. Djupri,M.Si
06.30-09.00 Istirahat
09.00-10.30 Materi 4
Review Pengajian Jakarta H. Syaifullah, M.Ag
Ir. Arnof Wardin, M.Si Rahimandani, MA
10.30-11.15 Rekomendasi/Follow up Pengajian (RTL) Ir. Arnof Wardin, MS Afri Erisman
11.15-12.00 Penutupan H. Ahmad Kenedi, MH Dr. Kashardi, M.Pd



J. Lain Lain
1. Pengajian ini dimungkinkan kerjasama tidak mengikat dengan pihak-pihak di luar Persyarikatan yang punya misi penguatan dan pencerahan kemanusiaan, misalnya BSM, BNI, BMI, Media Elektronik dan Cetak.
2. Kegiatan pengajian ini adalah salah satu bentuk dari kegiatan-kegiatan Ramadhan yang di rancangbangun oleh PWM. Antara lain : Kajian dan Bedah Buku, Turnee, Pawai dan Tabligh Ramadhan, Santunan Du’afa, Pengajian Umum Aktual.

K. Penutup

Demikian Proposal ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Nashrun minallah wafathun qarib,
Wassalamu`alaikum wr. wb.

  

BLANGKO KESEDIAAN PESERTA


Kepada Yth.
Panitia Pengajian Ramadhan 1432 H
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu
di Bengkulu.


Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini saya mohon didaftar sebagai peserta aktif Pengajian Ramadhan 1432 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu-Ahad tanggal 13-14 Ramadhan 1432 H/13-14 Agustus 2011 M, bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Salak Raya No 20. Lingkar Timur Bengkulu.

Adapun data diri saya sebagai berikut:

Nama Lengkap :_................................................................................................_

NBM : ……………………………………………………………………….¬

Alamat Rumah :_................................................................................................_

_................................................................................................_

Alamat Kantor :_................................................................................................_

_................................................................................................_

Nomor Telp. / hp. :_............................................/..................................................._

Alamat Email :_................................................................................................_

Utusan :_................................................................................................_

Jabatan :_................................................................................................_


Demikian pernyataan kesediaan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.
Hormat Saya,




___________________¬¬¬¬¬__
(Nama terang + Stempel lembaga)

*) Keterangan
1. Dikirimkan paling lambat tanggal 12 Ramadhan 1432 H/12 Agustus 2011 M.
2. Konfirmasi Kesediaan dengan Saudara Rasyidin 081377792108 Riswanto 085664920169




Nomor : 103/II.0/B/2011 Bengkulu, 27 Sya’ban 1432 H
Lampiran : - 29 Juli 2011 M
Hal : Undangan Pengajian Ramadhan 1432 H


Kepada Yth.
9. Anggota PWM Bengkulu
10. Ketua, Sekretaris dan 1 Orang Anggota Majelis/Lembaga PWM Bengkulu
11. Pimpinan Ortom Tingkat Wilayah
12. Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Wilayah Bengkulu
13. Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah
14. Pimpina Cabang Muhammadiyah se-Kota Bengkulu
15. Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-Kota Bengkulu
16. Calon Jamaah Haji Muhammadiyah Bengkulu
di-
Tempat.

Assalamu’alaikum wr. wb.

Waba,du, Kami sampaikan bahwa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu akan menyelenggarakan Pengajian Ramadhan 1432 H. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu-Ahad tanggal 13-14 Ramadhan 1432 H/13-14 Agustus 2011 M, bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Salak Raya No. 20, Lingkar Timur, Bengkulu.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara menjadi peserta aktif dengan ketentuan sebagai berikut:
6. Sanggup mengikuti semua sesi acara Pengajian Ramadhan 1432 H
7. Perwakilan dan jumlah utusan sesuai ketentuan dalam proposal;
8. Mendaftarkan kepada panitia dengan mengisi blangko kesediaan (terlampir), paling lambat tanggal 12 Agustus 2011 M;
9. Biaya transportasi ditanggung masing-masing peserta;
10. Disediakan penginapan bagi peserta dari luar Kota Bengkulu

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.

Nashrun minallah wafathun qarib,
Wassalamu`alaikum wr. wb.







Tembusan
3. PP Muhanmmadiyah Yogyakarta dan Jakarta
Pertinggal


Minggu, 15 Mei 2011

TUNTUNAN DAN ADAB DI MASJID

oleh RH. Fatah

A. Pengertian dan Fungsi Masjid
1. Masjid adalah bangunan tempat beribadah umat muslim untuk mengingat, mensyukuri dan menyembah Allah swt. dengan baik.
2. Masjid memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi keagamaan, yaitu sebagai tempat untuk beribadah, seperti shalat baik fardlu maupun sunnat serta berzikir.
b. Fungsi sosial, yaitu sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti pengelolaan zakat, pengobatan dan khitanan massal, akad nikah dan menshalatkan jenazah.
c. Fungsi pendidikan dan kebudayaan, yaitu sebagai tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan pendidikan dan kebudayaan umat, seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), pengajian, olah raga, pramuka dan kesenian.

B. Persiapan ke Masjid
1. Berniat dengan ikhlas karena Allah swt.
2. Berwudlu, memakai busana yang menutup aurat, bersih, sopan dan rapi serta memakai wangi-wangian sekedarnya. Bagi perempuan hendaknya berbusana muslimah yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan, misalnya mukena (rukuh, Jw.).
3. Melakukan shalat sunat syukrul wudlu dua rakaat dan bila telah masuk waktu shalat fardlu diutamakan mengerjakan shalat sunnah qabliyah di rumah.
4. Memberitahu atau minta izin kepada keluarga yang berada di rumah, kemudian mengucapkan salam. Ketika hendak berangkat baca/ucapkanlah:

BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLOHI, LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIM

Artinya: Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung. (H.S.R. Bukhari, Abu Dawud dan Tirmizi).

5. Diutamakan berangkat ke masjid pada awal waktu.
6. Berjalan menuju ke masjid dengan tenang, sopan dan tidak tergesa-gesa.
7. Dalam perjalanan menuju ke masjid baca/ucapkanlah doa:

ALLOHUMMAJ’AL FI QOLBI NURON, WA FI LISANI NURON, WA FI BASHORI NURON, WA FI SAM’I NURON, WA ‘AN YAMINI NURON, WA ‘AN YASARI NURON, WA MIN FAWQI NURON, WA MIN TAHTI NURON, WA MIN AMAMI NURON, WA MIN KHOLFI NURON, WAJ‘ALLI FI NAFSI NURON, WA’DZIMLI NURON.

Artinya: Ya Allah jadikanlah cahaya pada hatiku, ucapanku, penglihatanku, pendengaranku, sebelah kanan dan kiriku, bagian atas dan bawahku, dari arah depan dan belakangku, serta jadikanlah cahaya pada jiwaku, dan besarkanlah cahaya untukku. (H.S.R. Bukhari dan Muslim).

7. Beri dan/atau jawablah salam (ASSALAMU‘ALAIKUM....) bila bertemu dengan sesama muslim atau muslimah dengan sopan.
8. Bagi yang pergi ke masjid naik kendaraan baca/ucapkanlah doa:

BISMILLAHI MAJREHA WA MURSAHA, INNA ROBBI LAGHOFURURROHIM.

Artinya: Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini dan tiba (sampai ke tujuan). Sesungguhnya Tuhanku Mahapengampun lagi Mahapenyayang. (Q.S. Hud/11: 41).

Atau membaca/mengucapkan doa:


SUBH}ANALLADZI SAKHKHORO LANA HADZA, WA MA KUNNA LAHU MUQRININ. WA INNA ILA ROBBINA LAMUNGQOLIBUN.

Artinya: Mahasuci Tuhan yang telah Menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Q.S. Az-Zukhruf/ 43: 13-14).

C. Amalan-amalan di Masjid.
1. Masuk ke masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil mengucapkan doa:

اللهم افتح لي أبواب رحمتك

ALLOHUMMAFTAHLI ABWABA ROHMATIK.

Artinya: Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu. (H.S.R. Muslim).

2. Sebelum duduk di masjid, diutamakan bagi laki-laki memilih shaf (baris) terdepan, dan bagi perempuan memilih shaf paling belakang, serta shalat sunnat tahiyyatul masjid dua rakaat.
3. Bila masuk ke masjid sementara adzan sedang dikumandangkan, berdirilah dengan mendengarkan dan menjawab adzan, kemudian shalat tahiyyatul masjid. Adapun cara menjawab adzan adalah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada lafal: HAYYA ‘ALASHSHOLA<jawablah dengan ucapan:
لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIM.

Artinya: Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dari Allah yang Mahaagung. (H.S.R. Bukhari dan Muslim).

Sebelum masuk waktu Shubuh (kira-kira satu jam) disyariatkan adanya adzan awal untuk membangunkan dan mengingatkan serta memberi kesempatan melaksanakan shalat malam (lail/ tahajjud). Pada adzan awal setelah lafal HAYYA ‘ALAL FALAH, ditambahkan lafal tatswib yaitu:
ASHSHOLATU KHOIRUM MINANNAUM (2X).
Artinya: Shalat itu lebih baik dari pada tidur.

Tidak ditemukan tuntunan dari Nabi untuk menjawab lafal ini.
Adapun lafal adzan kedua yakni Shubuh sama dengan adzan shalat-shalat fardlu lainnya.

Jika keadaan sedang hujan deras dan cuaca sangat dingin, muadzin mengganti lafal HAYYA ‘ALASHSHOLAH dengan lafal: صلوا في بيوتكم SHOLLU FI BUYUTIKUM. (2X) Artinya: Shalatlah kalian (saudara-saudara) di rumah.

Adapun menirukan atau menjawab iqamat seperti dengan ucapan SHODAQTA WA BARIRTA WA ANA ‘ALA DZAIKA MINASYSYAHIDIN tidak ada tuntunan dari Nabi.

4. Setelah adzan bacalah doa:
اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة, أت محمدا الوسيلة والفضيلة, وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته
ALLOHUMMA ROBBA HADZIHIDDA’WATITTAMMAH, WASH-SHOLATIL QAIMAH, ATI MUHAMMADANIL WASILATA WALFADLl-LAH, WAB‘ATSHU MAQOMAM MAHMUDANIL LADZI WA‘ADTAH.

Artinya: Ya Allah, Tuhan (pemilik) seruan yang sempurna ini, dan shalat yang kokoh ini, berilah wasilah dan klebihan kepada Muhammad, dan sampaikanlah kepadanya kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya. (H.S.R. Bukhari).

5. Antara adzan dan iqamat diutamakan membaca doa apa pun yang baik dengan bahasa apa pun tidak harus dengan bahasa Arab, sesuai yang dikehendaki, karena waktu tersebut sangat baik untuk berdoa.
6. Setelah iqamat dikumandangkan hendaklah segera dilaksanakan shalat berjamaah dengan tertib. Shaf bagi jamaah laki-laki diutamakan di shaf terdepan, sedangkan jamaah perempuan diutamakan pada shaf paling belakang. Antara jamaah laki-laki dan perempuan tidak perlu dibatasi dengan tabir atau penyekat.
7. Dzikir (wiridan, Jw.) dan berdoa sesudah shalat dilakukan secukupnya, sendiri-sendiri dan dengan suara yang lembut (lirih, Jw.).
Misalnya dengan membanca dzikir dan doa berikut secara berutan:
a. Istighfar 3X yaitu أستغفرالله (ASTAGHFIRULLOH).
Artinya: Aku mohon ampunan ya Allah. (H.S.R. Bukhari dan Muslim)
b. اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت ياذا الجلال والإكرام
ALLOHUMMA ANTASSALAM WA MINGKASSALAM TABAROKTA YA DZALJALALI WALIKROM.

Artinya: Ya Allah Engkaulah pemberi kedamaian, dan dari-Mu lah berasal kedamaian. Engkau telah memberi berkah, wahai (Zat) yang Mahaperkasa lagi Mahamulia. (H.S.R. Jamaah kecuali Bukhari).

لا اله ا لا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد وهو علي كل شيء قدير, لاحول ولا قوة الا بالله

LA ILAHA ILLALLOH WAHDAHU LA SYARIKALAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAINGQODIR, LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH.

Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah, yang Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya lah segala puji. Dan Dia Mahakuasa terhadap segala sesuatu. (H.S.R Muslim).
c. اللهم لا ما نع لما أعطيت, ولا معطي لما منعت, ولا ينفع ذاالجد منك الجد

ALLOHUMMA LA MANI‘A LIMA A‘THOITA, WA LA MU‘TIYA LIMA MANA‘TA, WA LA YANFA‘U DZALJADDI MINGKALJADD.

Artinya: Ya Allah tiada satu pun yang menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada satu pun yang dapat memberi apa yang Engkau halangi. Dan kekayaannya itu tidak berguna bagi pemiliknya (untuk menyelamatkan diri) dari (siksaan)-Mu. (H.S. Ahmad).

d. االلهم أعني علي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

ALLOHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBADATIK.
Artinya: Ya Allah berikanlah pertolongan kepadaku untuk senatiasa berdzikir, bersyukur dan membaguskan ibadah pada-Mu. (H.R. Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad dan Hakim).

e. Tasbih 33X (SUBHANALLOH 33x )
Artinya: Mahasuci Allah
Tahmid 33X (ALHAMDULILLAH 33x )
Artinya: Segala puji bagi Allah
Takbir 33 X ( ALLOHUAKBAR 33x )

Artinya: Allah Mahaagung (H.S.R Bukhari dan Muslim).

f. اللهم اني أعوذبك من البخل وأعوذ بك من الجبن وأعوذ بك من أن أرد الى أرذل العمر وأعوذ بك من فتنة الدنيا وأعوذ بك من عذاب القبر.

ALLOHUMMA INNI A‘UDZU BIKA MINALBUKHLI, WA A‘UDZU BIKA MINALJUBNI, WA A‘UDZU BIKA MIN AN URADDA ILA ARDZALIL ‘UMURI, WA A‘UDZU BIKA MIN FITNATIDDUNYA, WA A‘U DZUBIKA MIN ‘ADZABILQOBRI.

Artinya: Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, pengecut, kepikunan, cobaan di dunia, dan siksa kubur. (H.S.>R. Bukhari)

8. Setelah berdzikir (wiridan) dan berdoa lakukanlah shalat sunnat ba’diyah (setelah shalat) Dzuhur, Maghrib dan Isya, dan diutamakan dikerjakan di rumah.
9. Amalan utama lainnya yang dapat dilakukan di masjid baik sebelum maupun sesudah shalat fardlu adalah sebagai berikut:
a. I’tikaf, yaitu berhenti atau diam sejenak di dalam masjid, dengan duduk yang sopan sebaiknya menghadap ke kiblat, untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampun kepada-Nya, menyesali kesalahan dan merencanakan amal kebaikan, membaca kalimah thayyibah, membaca al-Qur’an atau melakukan shalat sunnat. Waktu dan lamanya i’tikaf tidak ada ketentuan khusus, kapan saja boleh, meskipun hanya sebentar dengan niat karena Allah semata. Tempat i’tikaf hanyalah di masjid.
b. Membaca al-Qur’an dengan suara yang tidak mengganggu orang lain. Alangkah baiknya jika al-Qur’an yang dibaca itu sambil direnungkan maknanya. Diutamakan ketika membaca al-Qur’an dalam keadaan suci.
c. Berdzikir atau berdoa yang dilakukan dengan hati yang ikhlas, rendah hati, suara yang lembut serta berbaik sangka kepada Allah. Ketika berdoa sebaiknya menghadap ke kiblat. Dalam berdoa hendaknya dimulai dengan isti’adzah atau ta’awudz, basmalah, shalawat kepada Nabi Muhammad saw. dilanjutkan dengan doa inti yang dikehendaki serta diakhiri dengan shalawat dan hamdalah. Lafal-lafal doa sebaiknya diambil dari al-Qur’an
d. atau hadis atau dengan bahasa apapun yang dapat dipahami, dan tidak harus dengan bahasa Arab.
e. Shalat sunat, seperti shalat malam (lail), shalat dhuha, shalat istikharah, yang dikerjakan sesuai pada waktunya.
10. Selain amalan-amalan di atas, untuk lebih memakmurkan masjid, masjid pun dapat difungsikan sebagai tempat untuk berbagai kegiatan sosial, politik, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain sepanjang bagi kemaslahatan umat. Untuk itulah diperlukan pengurus atau takmir masjid yang akan mengelola masjid secara baik.
11. Segala hal yang tidak baik yang dapat mengganggu atau mengurangi fungsi dan nama baik masjid harus dihindari.

D. Keluar dari Masjid.
1. Ketika hendak pulang dari masjid periksalah jangan sampai ada yang tertinggal.
2. Ketika keluar dari masjid, langkahkanlah kaki kiri terlebih dahulu sambil berdoa:
اللهم افتح لي أبواب فضلك
ALLOHUMMAFTAHLI ABWABA FADHLIK.

Artinya: Ya Allah aku memohon kepada-Mu dari keutamaan-Mu. (H.S.R. Bukhari, Muslim, Tirmizi dan Ibnu Majah).



REFERENSI:

Al-Qur’an al-Karim.

C.D. Maktabah Alfiyah li as-Sunnah an-Nabawiyah, ‘Aman: Markaz at-Turats li Abhats al-Hasib al-Ati, 1419 H/1999 M.

C.D. Mausu‘ah al-Hadits asy-Syarif, VCR II. Global Islamic Software Company/ Syirkah al-Baramij al-Islamiyyah ad-Dauliyyah, 1991-1997.

Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, Himpunan Putusan Majelis Tarjih. Yogyakarta: PP Muhammadiyah, cet. Ke-3, t.t.

Al-Qardhowi, Yusuf. Tuntunan Membangun Masjid, Terj. Abdul Hayyi al-Kattani, Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Ash-Shan‘ani, Muhammad bin Isma‘il. Subul as-Sala>m. Bandung: Dahlan, t.t. (empat juz dalam satu jilid).